Slide Show

Minggu, 14 Februari 2010

Kura - kura Vs Kancil

Kura - kura Vs Kancil

Kiriman dari : Eni Sumarmi (Alumni 95)

Suatu hari Kura Kura dan Kancil berdebat tentang siapa yang lebih cepat. Mereka menyetujui jalur tertentu untuk bertanding dan mulailah mereka bertanding
Sang Kancil melesat dengan cepat dan setelah merasa jauh melampaui Kura Kura dia berhenti sejenak dibawah pohon untuk beristirahat sebelum memulai lagi perlombaannya. Sang Kancil terduduk dibawah pohon dan akhirnya tertidur. Dan Kura Kura berhasil melampauinya dan keluar sebagai juara, Sang Kancil terbangun dan mendapatkan dirinya kalah didalam perlombaan tersebut.

Maksud dari cerita ini adalah : mereka yang lambat, apabila konsisten, akan dapat memenangkan pertandingan Ini adalah cerita yang biasa kita dengar sejak masa kecil Baru baru ini seseorang bercerita versi baru yang lebih menarik. Rupanya ceritanya bersambung ………. Sang Kancil sangat kecewa dengan kekalahannya lalu melakukan analisis penyebabnya. Dia sadar bahwa dia kalah karena terlampau percaya diri, kurang hati hati dan terlena Kalau saja dia bisa lebih waspada maka tidaklah mungkin Kura Kura bisa mengalahkannya. Lalu ditantangnya lagi Kura Kura tersebut untuk melakukan lomba ulang yang disetujui oleh Kura Kura Dan kali ini, sang Kancil menang mutlak karena dia berlari tanpa henti

Maksud dari cerita ini adalah :
Cepat dan konsisten akan mengalahkan yang lambat dan konsisten Kalau ada dua orang diperusahaan, yang satu lambat, pakai metoda dan handal sedangkan yang satu lagi cekatan dan handal, maka yang cepat dan handal akan maju lebih cepat Lambat asal Konsisten itu bagus akan tetapi lebih bagus lagi kalau Cepat dan Konsisten

Tetapi ceritanya tidak hanya sampai disini.
Kali ini sang Kura Kura mulai berpikir dan sadar bahwa tidaklah mungkin berlomba dengan Kancil pada jalur seperti yang lalu Setelah berpikir keras, kali ini Kura Kura menantang sang Kancil untuk berlomba lagi pada jalur perlombaan yang berbeda Sang kancil setuju. Mereka mulai berpacu dan sang Kancil berlari dengan cepat tanpa berhenti sampai akhirnya terpaksa berhenti ditepi sungai, karena harus menyeberang Rupanya garis finish nya terletak beberapa ratus meter setelah tepi diseberang sungai . Sang Kancil bingung tidak tahu harus berbuat apa….. dan tak lama kemudian muncul Kura Kura menyusul dan dengan santainya menyeberang sampai kegaris finish dan memenangkan pertandingan

Maksud cerita ini adalah:
Pertama, temukan kekuatan utama anda kemudian carilah tempat bertanding yang sesuai dengan kekuatan utama anda Di Perusahaan, kalau anda pandai berbicara, carilah kesempatan untuk memberikan presentasi sehingga pimpinan anda bisa melihat kemampuan anda Kalau Kekuatanmu adalah menganalisis, carilah peran yang membutuhkan kemampuan analisis. Bekerja pada Kekuatanmu bukan hanya menunjukkan kehebatanmu akan tetapi juga menciptakan kesempatan untuk maju dan berkembang Kalau Kekuatanmu adalah mengorganisir, carilah peran untuk mengorganisir sesuatu kegiatan penting agar perusahaan tahu bahwa anda mungkin pantas menjadi manager Kalau Kekuatanmu adalah waspada dan teliti carilah peran yang membutuhkan kewaspadaan dan ketelitian seperti peran yang terkait dengan keselamatan, hukum atau keuangan

Ceritanya belum selesai lho…
Kali ini sang Kancil dan Kura Kura menjadi bersahabat dan mulai memikirkan solusi masalah bersama sama. Keduanya sadar bahwa lomba yang terakhir bisa dilakukan dengan jauh lebih baik Jadi mereka memutuskan untuk melakukan perlombaan lagi , cuma kali ini mereka berlari dalam satu team Mereka mulai berlari …… mula mula sang Kancil menggendong Kura Kura sampai ketepi sungai, kemudian disini Kura Kura yang menggendong Kancil untuk menyeberangi sungai Diseberang satunya Kancil mulai menggendong Kura Kura lagi sampai kegaris finish. Sampai digaris finish keduanya merasa puas karena berhasil tiba dengan waktu yang jauh lebih cepat dari lomba sebelumnya

Maksud cerita ini adalah:
Bagus menjadi orang yang brilian dan mempunyai kekuatan utama; akan tetapi tanpa bisa bekerjasama didalam suatu team dan menjalin masing masing kekuatan utama, hasilnya tidak akan maksimal karena selalu ada situasi dimana anda berkinerja kurang sedangkan rekan lainnya lebih baik. Kerjasama adalah masalah kepemimpinan yang sesuai dengan situasi, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada seseorang yang memiliki kompetensi inti yang sesuai dengan situasi mengambil alih kepemimpinan.

Ada lagi yang dapat dipelajari disini ?
Catat bahwa baik Kancil maupun Kura Kura tidak pernah menyerah setelah mengalami kegagalan. Bahkan Sang Kancil bekerja lebih keras setelah kegagalannya Sedangkan Kura kura mengubah Strategi nya karena dia sudah berusaha sekuat tenaga. Dalam hidup, kalau kita menghadapi kegagalan, terkadang bisa diatasi dengan bekerja lebih keras dan menambahkan usaha Kadang akan lebih cocok untuk mengubah Strategi dan melakukan sesuatu yang berbeda. Dan terkadang lebih cocok melakukan keduanya, Keduanya juga belajar sesuatu pelajaran yang sangat penting..Kalau kita berhenti berkompetisi dengan saingan kita lalu mulai berkompetisi dengan situasi, kita akan bisa mendapatkan kinerja yang jauh lebih baik

Ringkasnya, cerita ini mengajarkan banyak hal pada kita.
Pelajaran yang penting adalah:
-Bahwa cepat dan konsisten akan selalu lebih baik daripada lambat dan konsisten
-Ambilah peran yang sesuai dengan KEKUATAN utama anda
-Kumpulkan kekuatan dan bekerja didalam team akan selalu mengalahkan jagoan individu;
-Jangan pernah menyerah kalau gagal;
-Dan akhirnya, bersainglah melawan situasi, jangan melawan pesaing.

~semoga ada hikmah yang dapat kita petik dari serita ini amiin ~

Selengkapnya...

Read More...

Sabtu, 13 Februari 2010

SUP GAPLEK PAGI HARI (DRY CASAVA SOUP FOR SOUL) – cepuk 01:

APA YANG BISA DIPERBUAT UNTUK WONOGIRI?

Oleh: Sarjono, SE, M.Ak, CFE, Ak (Sarjono Bregas al-Wanaghiry)


Suatu ketika ditanya simbah, “Le... (panggilan orang tua ke cucu), nek kowe lungo mboro, omah-omah neng paran, terus sing manggon neng ndeso sopo?” Terkejut mendengar pitakone simbah, karena sejak dulu warga Wonogiri memang suka mengembara, merantau untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Lha, koq baru ditanyakan kepada saya yang merupakan entah generasi ke berapa yang mencari penghidupan di luar Wonogiri.

Pertanyaan itu sangat simpel, sederhana, dan mungkin kita menganggap sepele atau tidak ada maknanya. Namun, cobalah kita sejenak merenungkan kata demi kata yang diucapkan simbah tersebut. Tampaklah sebuah kekhawatiran atau kegamangan yang tersirat. Ya, pantaslah para simbah-simbah kita khawatir dengan keberadaan kampung asal kita, yang setiap tahun melahirkan jawara-jawara pencari nafkah keluarga. Yang setiap tahun mencetak para tangan-tangan kokok dan kuat, yang namanya berkibar di luar Wonogiri.

Sedangkan, orang tua kita, simbah kita, menunggu desa dan kampung kita dengan setia, sampai akhir hayat disertai perasaan khawatir, jangan-jangan para jawara itu lupa dengan tempat asalnya. Mungkin beliau khawatir, kita membangun kemegahan dan kesuksesan negeri orang, tapi melupakan asal kita yang sekarang sebagian masih tertinggal, masih banyak yang didera kesulitan baik bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi.

Okeylah, untuk menutup rasa kekhawatiran simbah-simbah kita, sudah semestinya kita bertanya, terus kalo begitu apa yang bisa kuperbuat untuk desa/kampung asalku agar bisa sejajar dengan daerah lain?

Tapi apalah aku, yang hanya menjadi seperti ini?

Tapi apa kemampuanku dengan keterbatasanku ini?

Apalah artinya aku ini yang hanya seorang?

Mungkin itu akan muncul dari diri kita, padahal baru bertanya pada diri sendiri, belum memulai. Memang di kampung masih banyak ratusan ribu orang yang bisa berbuat lebih dari kita. Namun, apakah kita akan menunggu bisa melebihi mereka (yang lebih), baru beruat? Bisakah kita menjamin sampai suatu saat kita bisa melebihi mereka (yang berlebih)? Adalah pertanyaan yang sulit dijawab oleh sebagian besar dari kita. Oleh karena itu, mengapa kita harus ragu dan malu untuk berbuat dengan kemampuan yang ada sekarang, sedangkan kita sendiri tidak tahu pasti, kapan kita bisa melebihi mereka (yang berlebih).

Dari Slogohimo, dari pelosok yang bila malam hari hanya terdengar suara cenggèrèt, suara jangkrik, suara gesekan pohon-pohon bambu yang tersapa angin karena saking pelosoknya), ingin berbagai, apa yang bisa kita perbuat untuk daerah asal kita.

Pertama: TUMBUHKAN RASA PERCAYA DIRI

Jangan melihat dari mana kita berasal, jangan suka membandingkan asal kita (udik/pelosok) dengan asal teman kita (misal, kota besar), jangan suka membandingkan status sosial kita (anak petani miskin) dengan status sosial teman kita (anak pejabat/pengusaha yang berlimpah harta). Karena semua itu akan mengerdilkan kita, akan menciutkan nyali kita untuk selalu bisa ‘fight’.

Kedua: SELALU BERKEINGINAN UNTUK BERBAGI (Intent to share).

Kadang kita selalu merasa bahwa saya menjadi begini, saya mencapai ini, karena jerih payah saya, karena usaha keras saya, bukan karena siapa-siapa. Jauhkan pikiran atau pandangan atau paradigma seperti itu. Kita dikatakan kaya karena ada orang yang kurang beruntung dari kita, kalo tidak, mana mungkin kita dikatakan kaya. Kita dikatakan ganteng/cantik karena ada orang yang (menurut persepsi) kurang cantik/ganting dari kita. Kita dikatakan tinggi karena ada orang yang lebih pendek dari kita. Sesungguhnya orang lain telah berbagi untuk kita, sehingga kita mendapat predikat kaya, tinggi, ganteng, dan cantik atau sebaliknya. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita juga harus mulai berfikir, berniat, berkeinginan untuk BERBAGI.

Berbagi tidak harus dalam bentuk harta atau materi. 1001 cara untuk berbagi kepada sesama dan kepada makhluk lain, bahkan kepada tumbuh-tumbuhanpun. Dengan begitu, yakinlah bahwa kita tidak pernah akan merasa MISKIN (dalam arti luas).

Ketiga: PANDANGLAH YANG DEKAT SEBELUM MEMANDANG YANG JAUH

Kita masih ingat, ketika masih di bangku sekolah dasar. Apabila bapak guru meminta kita menggambar, sebagian besar lebih suka menggambar gunung berwarna biru, ada jalan, ada matahari, ada hamparan sawah yang hijau. Pokoknya semua terlihat indah. Demikian juga ketika kita memandang gunung yang jauh, dari Slogohimo memandang gunung Merapi di kala pagi, sangat indah, tampak kebiru-biruan. Padahal bila kita mencoba mendekatinya, yang tadinya tampak kebiru-biruan, tidak ada. Yang kita jumpai jurang, bukit-bukit, hamparan pasir yang meleleh dari kawah.

Apa yang bisa kita petik dari pelajaran ini? Ternyata keindahan yang jauh itu kadang hanya fatamorgana yang menipu. Kita lebih tertarik keindahan yang sangat jauh dari posisi kita, dan kadang kita malah melupakan bahwa disekeliling kita sebenarnya banyak keindahan-keindahan yang tidak semu, tidak menipu. Bila filosofi ini dibalik, kita kadang lebih senang berbuat kebajikan untuk pihak yang sangat jauh dari diri kita (meski tidak dilarang) dan kadang kita mengabaikan bahwa disekitar kita juga membutuhkan kebaikan kita. Ya, karena mungkin sebagian dari kita berfikir bahwa kalo membagi kebaikan di sekeliling kita kurang diapresiasi atau tidak menjadikan kita hebat. Pertanyaannya apakah kita harus dicap hebat untuk setiap perbuatan kita? Bukankan masih banyak yang lebih hebat dari kita? Kalo kita mengharapkan seperti itu, pastilah hanya kekecewaan yang kita peroleh.

(BERSAMBUNG) Selengkapnya...

Read More...

Senin, 08 Februari 2010

DARI WONOGIRI: BUKA MATA DAN JIWA UNTUK MENDUNIA


Assalamu'alaikum wr. wb.

Salam sejahtera buat semuanya,
Berbuat adalah keniscayaan, berani berbuat adalah keharusan. Ini blog dibuat mendahului dari yang lain, untuk didedikasikan kepada rekan-rekan alumni SMEAN (SMKN 1) Wonogiri yang masih bersemangat untuk saling menyambung silaturahmi, baik dalam suasana senang, longgar, bahagia, sedih, lapang, sempit, gembira, suntuk, dan suasana apapun.
Juga blog ini didedikasikan untuk semua rekan-rekan yang berkeinginan dengan ikhlas untuk berbagi (ilmu, pengalaman, wacana, dll) kepada yang lain, sebagai inspirasi demi kebersamaan dan mungkin akan memicu yang lain untuk menjadi lebih maju.
Untuk selanjutnya, pengelolaan blog ini saya serahkan kepada pengurus (Kang Agus Jawir dan bolokurowonya). Semoga dengan adanya perkumpulan alumni yang dibentuk di Anjungan TMII beberapa waktu yang lalu, dan dengan adanya blog ini mampu menjembatani kebisuan yang selama ini terjadi karena berbagai faktor.
Rekan-rekan semua diharapkan bisa berkontribusi dalam bentuk tulisan dengan tema apa saja yang memiliki nilai tambah (value added) untuk semua anggota alumni dan yang lainnya.
Wassalam,
Sarjono Bregas al-Wanaghiry Selengkapnya...

Read More...