Negeri kurcaci diserang Raksasa Jahat. Bayangkan, negeri dengan penduduk bangsa liliput itu harus kacau-balau karena ulah si Raksasa Jahat.
Para kurcaci yang hanya bersenjata ketepil itu tak sanggup menghadapi serbuan Raksasa Jahat. Apakah mereka kalah?
Tunggu dulu…! Ada dua kurcaci yang berangkat menghadapi si Raksasa Jahat. Kurcaci pertama gamang dan takut-takut, sedang kurcaci kedua berbinar-binar penuh semangat.
Kurcaci pertama berkata, “Raksasa Jahat terlalu kuat untuk kita kalahkan. Apalagi hanya dengan senjata ketepil kecil yang kita miliki.”
Tapi… coba dengar apa kata kurcaci kedua?
“Tubuh Raksasa Jahat itu sangat besar untuk kita jadikan sasaran peluru ketepil kita!”
Anda bertanya, siapa yang menang dalam peperangan itu?
Kurcaci kecil atau Raksasa Jahat? Percayalah… jika lebih banyak kurcaci jenis kedua daripada kurcaci jenis pertama, tak ada raksasa sekuat apa pun yang bisa mengalahkan Negeri Kurcaci.
Apa kelebihan Kurcaci kedua dibanding kurcaci pertama? Tubuhnya sama-sama kecil, senjatanya sama-sama ketepil! Tapi Kurcaci Pertama menempatkan dirinya sebagai korban [akibat], sedangkan Kurcaci Kedua menempatkan dirinya sebagai pelaku [sebab.]
Itulah istimewanya.
Banyak orang yang gagal dalam kehidupannya, dan yang menakjubkan ternyata mereka adalah orang-orang yang pandai mencari dalih atau alasan. “Saya gagal karena ini… dan saya gagal karena itu….”
Kesuksesan adalah hak Anda, hak setiap manusia. Anda bisa memilih menjadi sukses atau gagal. Pilihan itu dimulai dari mana Anda memilih posisi dalam sebab dan akibat kesuksesan.
Dalam tanggung jawab terhadap kesuksesan, Anda bisa memilih satu di antara dua posisi yang mungkin: sebagai sebab [cause] atau sebagai akibat [effect.]
Cobalah Kuis Berikut ini:
Anda sudah bekerja bertahun-tahun di sebuah perusahaan. Alih-alih mendapat promosi jabatan, karir Anda mandeg. Orang-orang baru telah melejit dan kini berada pada posisi yang sejajar dengan Anda, bahkan sebagian di antaranya mencapai level yang lebih tinggi dari Anda.
Benar, mereka yang mencapai level lebih tinggi dari Anda adalah orang-orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi, lulusan universitas-universitas terkenal Nusantara, bahkan sebagian mereka mengantongi ijasah luar negeri.
Benar, mereka memiliki bargaining position yang lebih baik dari Anda, memiliki koneksi, memiliki kemampuan finansial lebih, dan memiliki posisi yang lebih strategis.
Benar, mereka memiliki usia yang lebih produktif dibanding Anda. Mereka memiliki pengalaman yang lebih baik dari Anda.
Nah… sekarang, pilihlah posisi sebagai EFFECT! Anda adalah ‘korban’ dari keadaan yang tidak mendukung. Tuliskan 5 penyebab dari kegagalan Anda mencapai posisi yang Anda inginkan!
1.………………………………………………………………………………… 2.………………………………………………………………………………… 3.………………………………………………………………………………… 4.………………………………………………………………………………… 5.…………………………………………………………………………………
Ya-ya-ya…! Kasihan sekali Anda! Begitu banyak hal di sekeliling Anda yang menyebabkan karier Anda mentok, dan Anda mengalami kegagalan dari hari ke hari. Anda memang memiliki ALASAN untuk gagal.
Dan memang bukan aib seandainya Anda ternyata benar-benar gagal. Sangat wajar Anda mengalaminya karena Anda memiliki kekurangan dibandingkan pesaing-pesaing Anda…!
Tapi… tunggu dulu!
Coba perhatikan orang-orang yang sekarang meraih sukses lebih baik dari Anda. Betulkah mereka tidak memiliki alasan untuk GAGAL?
Coba perhatikan sekali lagi! Konsentrasikan pada apa yang Anda miliki tetapi tidak mereka miliki. Jangan terfokus pada apa yang mereka miliki tetapi tidak Anda miliki. Benar, walaupun mereka berpengalaman membangun jaringan perusahaan luar negeri, tetapi Anda memiliki pengalaman membangun jaringan dalam negeri. Ini adalah hal yang Anda miliki dan tidak mereka miliki.
Benar, walaupun mereka lebih muda dari Anda dan lebih berpotensi, tapi Anda memiliki jam terbang yang lebih tinggi dan mungkin belum Anda gunakan dengan maksimal. Anda masih memiliki waktu untuk mengejar ketertinggalan.
Benar, Anda pernah berada pada posisi ‘gagal’ sehingga Anda lebih mudah mengenali kegagalan, dibandingkan mereka yang lebih sedikit pengalaman dalam kegagalan.
Lihat…! Ternyata mereka memiliki alasan yang nyaris sama dengan Anda.
Mereka memiliki alasan untuk gagal, tetapi mereka memilih untuk tidak menggunakan itu sebagai alasan!
Sekarang, giliran Anda untuk menempatkan diri Anda sebagai SEBAB dari kesuksesan Anda sendiri.
Buatlah 5 pernyataan dari pernyataan Anda sebelumnya tentang alasan kegagalan Anda.
1.………………………………………………………………………. 2.………………………………………………………………………. 3.………………………………………………………………………. 4.………………………………………………………………………. 5.……………………………………………………………………….